Upacara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 tahun 2022 yang diselenggaralan oleh Yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945 (YPP 17) Semarang, telah diwarnai dengan doa kebangsaan lintas agama yang disampaikan oleh lima agama yang terdiri dari Agama islam, kristen protestan, khatolik, Hindu dan Budha yang dibawakan oleh para dosen Untag.
Doa kebangsaan lintas agama yang bertajuk "Mengabdi Dan Berbakti Untuk NegeriKu" ini telah disampaikan dihadapan para peserta upacara yang terdiri dari para pimpinan yayasan, Rektorat, Dekanat, Direktur dan Kepala Sekolah, serta para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta siswa sekolah di lingkungan Untag, AAK 17, Akfar 17 dan SMK 17, yang digelar di kampus Untag, Jl. Pawiyatan Luhur Semarang.
Doa keberagaman yang disampaikan tersebut, sekaligus sebagai momentum untuk mengingatkan kepada peserta upacara bahwa kita hidup dalam suatu negara yang pruralisme, sehingga harus saling bertoleransi dan saling menghormati satu dengan lainnya dalam kebhinekaan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Pengurus YPP 17 Semarang Dr. Ir. Djatmiko Waloejono, MT selaku pembina upacara, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kalau kita bicara kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, sudah pasti kita ingat jasa para pahlawan pejuang kemerdekaan yang telah rela berkorban jiwa dan raganya untuk negeri ini.
Oleh karenanya, nama 17 Agustus 1945 telah mempunyai nilai yang sakral bagi kita semua bangsa Indonesia, terlebih untuk kita semua bahwa nama Yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945, Untag, AAK 17, Akfar 17, SMK 17 Semarang merupakan nama yang telah dipikirkan secara mendalam oleh para pendiri YPP 17 Semarang.
Dengan demikian, para pendiri YPP 17 tersebut juga merupakan pahlawan kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, lewat lembaga pendidikan yang kita perjuangkan ini.
Untuk itu, kita sebagai penerus yang diberi amanah, harus bisa melanjutkan marwah cita cita pendiri yayasan tersebut.
Rektor Untag Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi menyampaikan bahwa upacara memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 77 tahun ini bisa kita gunakan sebagai momentum untuk menanyakan kepada diri kita sendiri, yakni apa yang sudah kita janjikan, baktikan dan abdikan padamu negeri ini.
Mestinya kita tinggal merawat kelestarian NKRI untuk berbuat yang lebih baik kepada masyarakat, nusa dan bangsa, dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
Dengan demikian, maka keterpurukan yang dialami Indonesia akan pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat.