Kepala Pusat Studi Pancasila dan Konstitusi Fakultas Hukum Untag Semarang Nunung Nugroho, SH. MSi, telah meraih jabatan akademik tertinggi sebagai doktor ilmu hukum, setelah mengikuti ujian promosi doktor yang diselenggarakan oleh Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum Untag Semarang, baru baru ini.
Acara tersebut digelar di kampus PSHPD Untag Jl. Pemuda 70 Semarang secara luring dengan dilengkapi protokol kesehatan yang ketat.
Adapun judul disertasi Nunung Nugroho adalah "penguatan Nilai Persatuan Dan Kesatuan Sebagai Asas Hukum Inheren Dalam Kelangsungan Hidup Bangsa". yang dipromotori oleh Prof. Dr. Retno Mawarini Sukmarinimgsih, SH. MHum, bersama Co Promotor Dr. Johan Erwin L, SH. MH.
Melalui dorongan dan bimbingan yang intens itu, akhirnya Nunung bisa berdiri tegak didepan mimbar akademik, menyampaikan hasil penelitiannya yang sangat mendalam, serta dengan detail menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh para dewan penguji.
Para penguji tersebut adalah Prof. Dr. Edy Lisdiyono, SH. MHum, selaku Ketua Dewan sidang, dan Penguji, Prof. Dr. Sarsintorini Putra, SH. MH sebagai Sekertaris Dewan Penguji, dan Prof. Dr. Soejadi, H.R, SH. SU. Serta Dr. Sigit Irianto, SH. MHum. sedangkan penguji eksternal adalah Dr. Arqom Kuswanjono (Dekan Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta).
Dari hasil musyawarah yang dilakukan oleh para penguji tersebut, selanjutnya oleh Prof. Edy selaku Ketua Dewan Sidang disampaikan penetapan kelulusan Nunung Nugroho sebagai doktor ilmu hukum pada PSHPD Untag, dengan Indeks Prestasi sebesar 3,86 dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam pesannya Prof. Edy Lisdiyono menyampaikan bahwa dengan diterimanya Surat Keputusan Kelulusan sebagai doktor ini bukan berarti selesai sudah aktivitas akademiknya, namun justru sebaliknya bahwa kelulusan ini sebagai langkah awal untuk mengembangkan ilmunya, baik dalam bentuk buku maupun jurnal karya ilmiah lainnya.
Sementa Prof. Retno selaku promotor, dalam irah irahnya meyampaikan, agar dengan diperolehnya gelar doktor ini, maka bersikaplah seperti ilmu padi, yang semakin berisi akan semakin merunduk. Maka bila kita amati filosofi ini mengandung tiga pengertian, yaitu merunduknya padi itu bisa kita analogikan bahwa semua itu harus disikapi dengan rendah hati tanpa ada sikap sombong dan merendahkan orang lain.
Disamping itu, padi juga telah memberikan kenyang kepada banyak orang, maka hendaknya kita menjadi pribadi yang berguna bagi orang lain, selanjutnya padi itu bisa ditanam dan hidup di lingkungan manapun, yang berarti telah mengajarkan kita untuk bisa beradaptasi dimana saja kita berada.