#Prodi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untag Semarang secara resmi telah membuka program studi baru untuk S1, yaitu Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (PKT-TYME). Hal itu didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor: 418/E/0/2021, dimana pemerintah telah mempercayakan kepada Untag Semarang untuk menyelenggarakan program studi tersebut dibawah naungan Fakultas Bahasa dan Budaya (FBB) Untag Semarang.
Hal itu disampaikan Rektor Untag Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi saat launching prodi PKT-TYME, dan kuliah umum, yang diselenggarakan di gedung Grha Kebangsaan kampus Untag Bendan Duwur Semarang, baru baru ini.
Acara yang diselenggarakan secara online dan offline ini telah dihadiri dan atau diikuti oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, MSc, PhD, IPM, ASEAN Eng. Kepala LLDIKTI wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA, Walikota Semarang yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pemerintahan Trijoto Sardjoko, SH. MM, Ketua pembina, pengurus, pengawas YPP 17 Semarang, dan Dekan FBB Untag serta para mahasiswa PKT-TYME
Dalam sambutannya Prof. Suparno menyampaikan rasa syukur bahwa pada hari ini telah dilakukan launching prodi PKT-TYME, yang merupakan prodi satu satunya dan pertama kali ada di Indonesia. Menurutnya prodi ini merupakan sebuah tonggak penting, dan semoga dapat memberikan kontribusi bagi terciptanya masyarakat Indonesia yang pruralistis ini semakin damai dan bersatu pada masa yang akan datang.
Untuk itu, Untag akan melaksanakan amanah yang diberikan dengan sebaik baiknya, karena ini merupakan sebuah bentuk kepercayaan pemerintah kepada Untag untuk menyelenggarakan PKT-TYME, karena semua warga negara mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sesuai bidangnya masing masing.
Dia menyampaikan bahwa untuk sementara ini mahasiswa yang terdaftar pada semester gasal 2021 - 2022 ini sebanyak 32 orang, yang berasal dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia, dan semua mendapatkan beasiswa LPDP dari pemerintah.
Dra. Sri Hartini, MSi selaku Pamong Budaya Ahli Utama, Ditjenbud Kemendikbudristek, yang ikut merintis prodi tersebut sejak Desember 2017 merasa bangga kepada Untag yang bisa menangkap peluang itu, dimana pada saat itu dia bersama perwakilan dari Direktorat Kepercayaan dan Masyarakat Adat (KMA) Kemendikburistek, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia, yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945 Semarang dan Untag telah berjuang mempersiapkan modulnya, kurikulumnya, buku ajarnya, serta para dosennya yang berkualifikasi, akhirnya pada tanggal 23 September 2021 ijin operasionalnya telah terbit.
Dengan demikian para peserta didik yang saat ini diberi pelajaran oleh para penyuluh bersertifikat nantinya akan memiliki guru secara resmi. Dengan demikian mereka mempunyai hak dan kedudukan yang sejajar atau setara dengan semua saudara sebangsa dan setanah air, dan ini bukan hanya pengakuan secara resmi oleh negara, melainkan juga sebagai realisasi dari amanat UUD 1945.
Direktur KMA Syamsul Hadi, SH, MM menyampaikan bahwa dengan adanya prodi ini nantinya akan ada tenaga tenaga guru yang linier dengan program pendidikan PKT-YTME, yang secara khusus akan memberikan layanan pendidikan dan memberikan penguatan karakter kepada masyarakat, selain melalui pendidikan ini juga bisa untuk mengembangkan diri di masyarakat yang dilandasi dengan nilai nilai pancasila dan budaya spiritual yang ada melalui program PKT-TYME.