Sesuai dengan mandat utama bahwa perguruan tinggi harus dapat memberi nilai tambah dan mengabdi untuk masyarakat dan pemerintah daerah setempat, maka Untag telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Batang dalam rangka untuk memperkuat kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan oleh Rektor Untag Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi dengan Bupati Batang, Dr. Wihaji, SAg, MPd. di pendopo Pemkab Batang, baru baru ini.
Prosesi kerjasama ini dihadiri oleh para kepala dinas di lingkungan Pemkab Batang dan Wakil Rektor Untag bidang kerjasama Prof. Dr. Retno Mawarini Sukmariningsih, SH. MHum, serta Dekan FISIP Untag Dr. Dra. Rini Werdiningsih, MSi dan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Nurcahyati, SE, MM, AK, CA.
Dalam sambutannya Prof. Suparno telah menyampaikan kepada mitra rundingnya, akan perkembangan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sudah dicapai oleh Untag pada tahun 2021 ini.
Adapun perkembangan terkini yang sempat disampaikan adalah, bahwa saat ini Untag secara resmi telah membuka program studi baru yaitu Prodi Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (PKT-TYME), yang merupakan prodi satu satunya yang ada di Indonesia.
Pembukaan prodi tersebut didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor: 418/E/0/2021, dimana pemerintah telah mempercayakan kepada Untag Semarang untuk menyelenggarakan prodi tersebut dibawah naungan Fakultas Bahasa dan Budaya (FBB) Untag Semarang.
Dalam keterangannya Prof. Suparno menyampaikan bahwa untuk sementara ini mahasiswa yang terdaftar pada semester gasal 2021 - 2022 ini sebanyak 32 orang, yang berasal dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia, dan semua mahasiswanya tersebut telah mendapatkan beasiswa LPDP dari pemerintah.
Dengan adanya prodi ini diharapkan lulusannya nanti akan menjadi tenaga guru yang resmi dan linier dengan program pendidikan PKT-YMTE, karena saat ini para peserta didik hanya diberikan pelajaran oleh para penyuluh bersetifikat.
Dengan demikian mereka mempunyai hak dan kedudukan yang sejajar atau setara dengan semua saudara sebangsa dan setanah air, dan ini bukan hanya pengakuan secara resmi oleh negara saja, melainkan juga sebagai realisasi dari amanat UUD 1945.
Untuk itu Prof. Suparno meminta agar apa yang disampaikan ini bisa disosialisasikan kepada warga Batang, yang barangkali ada yang menganut Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kepada mereka yang berminat dapat mendaftarkan diri ke prodi tersebut.
Bupati Batang, Dr. Wihaji menyambut baik kerjasama bersama Untag, karena disadari bahwa dalam pengembangan suatu daerah, tentunya tidak akan lepas dari pendidikan Perguruan Tinggi, karena kerjasama ini mempunyai hubungan dan korelasi yang sifatnya saling membutuhkan.
Adapun terkait dengan dibukanya prodi baru oleh Untag, dia menyampaikan bahwa prodi ini cocok banget kalau yang menyelenggarakan Untag yang bercirikan nasionalis Pancasilais.
Untuk itu, sebagai mitra, pihaknya akan membantu mensosialisasikan kepada warganya, mengingat ini juga merupakan program yang baik dari pemerintah.
Sementara Prof. Retno mengatakan bahwa kerja sama ini dalam rangka untuk menyiapkan mahasiswa yang siap pakai. Lulusan yang memiliki kompetensi dan memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan pemerintah maupun industri.
Untuk itu, Untag telah membuat perencanaan kerja sama yang sesuai dengan profil program studi, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja dan mutu perguruan tinggi.
Dalam menjalin hubungan baik dengan Pemkab Batang ini telah mengutamakan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan, mempertimbangkan keberagaman budaya, mengutamakan kepentingan nasional dan kontribusi pada peningkatan daya saing bangsa, berbasis indikator kinerja, efektif, dan efisien.