Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Jawa Tengah menggandeng sembilan perguruan tinggi yang ada di Jawa Tengah yang diwujudkan dengan melakukan Penandatanganan naskah Kerjasama untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara tersebut, digelar di Hotel Grasia Jalan S Parman Kota Semarang, baru baru ini.
Perguruan Tinggi tersebut merupakan universitas yang memiliki Fakultas Teknik, diantaranya adalah Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Semarang (USM), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Universitas Pandanaran (Unpan), dan Universitas Pancasakti (UPS) Tegal.
Dalam sambutannya, Rektor Untag Semarang Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi telah menyambut baik kerjasama ini, karena dengan adanya dukungan dari Inkindo Jawa Tengah ini, akan memberikan kemudahan dalam melaksanakan Program MBKM yang saat ini sedang dioperasionalkan di masing masing Perguruan Tinggi.
Dengan kerjasama ini, diharapkan para mahasiswa berkesempatan dapat mengikuti belajar diluar kelas atau diluar program studi selama tiga semester di berbagai industri yang diwadahi oleh Inkindo Jawa Tengah tersebut.
Untuk itu Prof. Suparno mengucapkan terima kasih kepada Inkindo Jawa Tengah yang telah mendukung Program MBKM ini, sehingga mahasiswa dapat melakukan magang di lingkungannya. Dengan demikian mahasiswa dapat memperoleh nilai tambah dengan keahlian khusus yang diperolehnya, yang bisa digunakan sebagai pendamping ijazahnya kelak.
Ketua Inkindo Jawa Tengah, Dr. Ir. Djatmiko Waloejono, M.T., yang juga berprofesi sebagai Dosen Arsitek Untag Semarang menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan sebuah upaya untuk mendukung program pemerintah, dalam pengembangan SDM agar dapat mengelola Sumber Daya Alam yang ada secara mandiri.
Dr. Djatmiko menambahkan, bahwa penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk perguruan tinggi ini cukup besar. Dimana jurnal riset yang dihasilkan pada 2021 telah mencapai 54 ribu, tapi sayangnya hanya 10 % riset yang dapat dikembangkan secara aplikatif untuk kemajuan bangsa.
Dari situlah, kemudian muncul Program MBKM dari pemerintah, yang salah satu tujunnya untuk melepaskan hal hal yang bersifat formalitas, dan mendidik mahasiswa untuk menjadi seorang enterpreuner.
Namun dalam proses pelaksanaannya telah ditengarai, bahwa munculnya program MBKM ini masih membingungkan di pihak perguruan tinggi, yang secara intern kesulitan membagi kurikulum dalam jadwal waktu semester yang tersedia, dan secara ekstern harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk usaha dibidang industri.
Dengan alasan inilah Inkindo Jawa Tengah yang bergerak dibidang konsultan dalam perencanaan bisnis telah membangun sinergitas bersama perguruan tinggi yang ada di Jawa Tengah, agar terjadi link and match antara penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang secara praktek dapat diaplikasikan ke dunia industri, seperti yang dilakukan di negara Korea maupun jepang, serta negara maju lainnya.
Usai pelaksanaan penandatanganan naskah kerjasama, dilanjutkan dengan penataran kode etik dan tata laku keprofesian bagi pengurus perusahaan anggota Inkindo Jawa Tengah, dengan menghadirkan salah satu pemateri yaitu Direktur Penuntutan KPK Dr. Fitroh Rohcahyanto, SH. MH. yang kebetulan merupakan alumni Fakultas Hukum Untag Semarang.