Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang telah bekerjasama dengan Hankuk University Of Foreign Studies Korea Selatan untuk mendirikan Pusat Studi Bahasa Korea dan Pusat Kajian Hukum Korea di Untag Semarang.
Kerjasama dilakukan dengan Visiting Profesor dan menggunakan metode Learning Management System (LMS) yaitu perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian materi pembelajaran.
Hal itu disampaikan Rektor Untag Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi saat menerima kunjungan dari pihak Hankuk University ke kampus Untag Jl. Pawiyatan Luhur, baru baru ini.
Adapun tamu yang hadir dari Hankuk University tersebut adalah Dekan Fakultas Bahasa Barat Prof. Kim Si Hong, PhD, kemudian Prof. Byun Hae Cheol, PhD bidang hukum, dan Prof. Im yongho bidang Bahasa, serta Ahmad Sobari, SH, MH, PhD dosen dari Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang merupakan alumni dari Universitas Hankuk Korea Selatan.
Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. Edy Lisdiyono, SH. MHum menyampaikan bahwa kehadirannya pihak Hankuk University ke Untag ini sebagai bagian dari implementasi kerjasama yang sudah dibuat sebelumnya. Sebagai tindak lanjut dari kerjasama tersebut, belum lama ini Prof. Edy Lisdiyono juga diundang oleh Hankuk University pada program Visiting Profesor sebagai narasumber dalam kegiatan seminar internasional.
Adapun maksud dan tujuan kehadirannya di Untag adalah untuk berkolaborasi dalam melakukan perkuliahan secara online dengan Pusat Bahasa Korea yang ada di Indonesia, serta akan berkolaborasi dengan pusat kajian hukum Korea yang ada di Untag, dengan menggunakan metode Learning Manajemen System (LMS).
Melalui metode LMS, diharapkan bisa membantu para pengajar atau dosen untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas perkuliahan mahasiswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi, menampilkan transkrip nilai, berdiskusi dan melakukan pertanyaan.
Menurutnya, LMS ini bisa berbasis aplikasi dan platform web, sehingga memudahkan para dosen dalam merencanakan proses belajar online, LMS juga memudahkan mahasiswa untuk mengakses konten atau materi perkuliahan dari mana saja dan kapan saja.
Prof. Suparno menyampaikan bahwa Hankuk University ini telah memiliki program studi bahasa di 40 negara, termasuk bahasa Indonesia, yang merupakan satu satunya perguruan tinggi di Korea selatan yang membuka kelas Bahasa Indonesia, dimana para mahasiswa akan mempelajari sejarah kebudayaan negara Indonesia, struktur Bahasa Indonesia, hingga kehidupan sosial, politik dan keagamaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia.
Dengan dibukanya Pusat Studi Bahasa Korea dan Pusat Kajian Hukum Korea di Untag Semarang,
tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, dan bagi Untag sendiri akan dapat meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa, dan juga akan ada pengakuan atas kualitas pendidikan di Untag Semarang.
Usai melakukan kunjungan di Untag, kemudian pihak Hankuk University bersama Untag telah melanjutkan lawatannya ke Pemerintahan Kota Semarang, yang pada saat itu telah diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. di ruangannya.
Adapun maksud kunjungannya ke Pemkot Semarang adalah untuk melakukan kerjasama bidang ketenagakerjaan, yang oleh Prof. Kim Si Hong dari Korea telah ditawarkan kepada para petani yang ada di lingkungan Kota Semarang yang akan bekerja di Korea Selatan sebagai petani moderen dengan gaji yang cukup menggairahkan, yaitu berkisar 20 juta setiap bulannya.
Dalam kunjungannya tersebut, telah mendapat tanggapan serius dari Wakil Walikota Semarang, maka untuk tahapan selanjutnya akan dikordinasikan terlebih dahulu dengan kabiro Kerjasama, Kabiro Pertanian dan Kepala Depnaker serta bidang bidang terkait lainnya.