Singkong dan kedelai merupakan dua hasil pertanian yang banyak dijadikan sebagai bahan olahan pangan oleh berbagai kalangan seperti pengusaha maupun lembaga pemerintahan di wilayah Jawa Tengah. Contohnya di Kabupaten Grobogan, dinas pertanian setempat menilai kedelai sebagai hasil pertanian yang sangat berpotensi di daerah tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Dr. Sunanto, S.ST, MP. sebagai salah satu narasumber dalam webinar yang bertajuk “Modernisasi Pertanian dan Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Jawa Tengah” yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian, belum lama ini.
Dr. Sunanto, selaku kepala dinas pertanian menyatakan bahwa contohnya di Kabupaten Grobogan, dinas pertanian setempat menilai kedelai sebagai hasil pertanian yang sangat berpotensi hingga disana telah didirikan Rumah Kedelai Grobogan sebagai salah satu inovasi pertanian di daerah tersebut.
Menurutnya, pendirian Rumah Kedelai Grobogan (RKG) telah banyak memberikan pelayanan informasi dan edukasi mengenai agribisnis kedelai lokal, dari hulu sampai hilir. Selain itu, RKG menjadi tempat praktek kerja industri, magang, dan penelitian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, imbuhnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa peran teknologi sangat penting dalam terciptanya inovasi RKG yang telah berdiri sejak tahun 2017an silam. Hingga kini, terdapat enam unit RKG yang masing-masing telah memanfaatkan teknologi digital. Keenamnya antara lain adalah Seed Center, Soybean resto, Promotion Center, Rumah Tahu Hygiena, Rumah Tempe Hygiena, serta Learning Center, jelas Dr. Sunanto.
Dalam webinar tersebut, nampak hadir rektor Untag Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi yang dalam sambutannya mengatakan bahwa transformasi sektor pertanian dari yang sifatnya tradisional menuju ke modern, menandakan sarana prasarana semakin maju. Dengan begitu, kesejahteraan para pelaku tani akan semakin meningkat, ujar Prof. Suparno.
Salah satu pengusaha singkong terkenal yaitu Toni Anandia Wicaksono, SPd selaku owner PT Argotelo Singkong Keju juga turut hadir dalam webinar tersebut.
Dalam keterangannya Toni menyampaikan, bahwa singkong merupakan hasil pertanian yang dapat dijadikan berbagai macam olahan produk makanan, baik makanan ringan maupun berat.
Pada kesempatan itu Toni juga menyampaikan kiat-kiat berbisnis dari sektor pertanian di era modernisasi saat ini. Berdasarkan pengalaman yang telah ia bangun sebagai pengusaha singkong, ia menekankan pentingnya teknologi media sosial sebagai media untuk mempromosikan bisnis yang dimiliki.
Singkong yang notabene makanan jaman dahulu dan kurang digemari oleh kalangan muda, dapat disulap oleh Toni menjadi produk unggulan di wilayah Jawa Tengah. PT Argotelo Singkong Keju yang ia pimpin hingga kini telah menyediakan lebih dari 25 varian yang sesuai dengan lidah masyarakat sekarang.
Dengan adanya webinar tersebut, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Untag Semarang tidak hanya dibekali teori dari perkuliahan dikelas, melainkan juga mendapatkan pengalaman dengan pelaku sektor pertanian.