Membangun infrastruktur tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar saja. Kebutuhan telah berkembang, pembangunan telah memunculkan kebutuhan baru. Oleh karena itu, khususnya Indonesia pada saat yang sama telah dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satu yang mengemuka dengan pesatnya pertumbuhan penduduk yang mendorong urbanisasi dan tumbuhnya kota kota kecil dan sedang di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PUPR, Ir Mohammad Zainal Fatah saat hadir dan mengingatkan kepada para wisudawan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, pada prosesi wisuda ke-88, di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (18/10/2023).
Acara wisuda Untag periode II tahun 2023 tersebut diikuti oleh 567 wisudawan yang terdiri atas Diploma III sebanyak 1 wisudawan, Program Sarjana sebanyak 453 wisudawan, Program Magister sebanyak 102 wisudawan, Program Doktor sebanyak 11 wisudawan, serta para orang tua wisudawan.
Dalam sambutannya, M. Zaenal Fatah menyampaikan bahwa pertumbuhan penduduk di perkotaan yang meningkat 58 persen pada tahun 2022, dan akan meningkat pesat menjadi 73 persen. Pertumbuhan penduduk di perkotaan ini konsekuensinya akan memberikan tantangan yang nyata di hadapan kita.
Kesenjangan wilayah, antara Jawa dengan luar Jawa dan antara kawasan barat Indonesia dan kawasan timur Indonesia, mendorong kita untuk berupaya memeratakan pembangunan. Pada 30 tahun ke depan, kawasan luar Jawa diharapkan bisa tumbuh hingga mencapai porsinya 48,2 persen, sedangkan kawasan Indonesia timur mencapai 25,40 persen.
”Kita juga menghadapi tantangan infrastruktur yang masih tertinggal dengan negara-negara tetangga, apakah Malaysia, Singapura, dan negara lainnya. Ancaman lainnya adalah perubahan iklim, seperti sekarang ini terjadi fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan dan meningkatnya suhu makin panas,” katanya.
Dia menambahkan, Kementerian PUPR juga memiliki tugas membangun infrastruktur sumber daya air, berupa pengendali banjir, bendungan dan irigasi, yang dapat berfungsi juga untuk membangun energi, di samping juga infrastruktur transportasi, jembatan dan jalan, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Rektor Untag Semarang Prof Dr Drs H Suparno MSi mengatakan, atas nama lembaga mengucapkan selamat dan sukses atas diwisudanya para mahasiswa Untag Semarang. Semoga ilmu, pengalaman dan keterampilan yang ditimba selama menempuh studi di kampus Merah Putih menjadi bekal berharga dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik.
Prof Suparno menambahkan wisuda merupakan sebuah simbol berakhirnya proses pendidikan di perguruan tinggi, namun bukan berarti pembelajaran telah selesai. Kemauan untuk terus belajar merupakan hal yang sangat penting agar tidak tertinggal oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
”Dengan belajar dan membekali diri dengan keterampilan saudara-saudara senantiasa akan dapat beradaptasi dan mengintegrasikan diri dengan lingkungan, dan mampu berkompetisi secara sehat dan sportif, ” ucapnya.
Prof Suparno mengatakan, Untag Semarang sebagai kampus nasionalis pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2022/2023 telah menerima mahasiswa baru yang berasal dari 28 provinsi di Indonesia. Bahkan mahasiswa berasal dari Myanmar yang mendaftar di Fakultas Teknik, program studi Arsitektur.
“Momen wisuda bukan akhir tapi merupakan awal perjuangan sesungguhnya dengan berbekal pendidikan yang telah saudara tempuh di Untag Semarang berarti mendapatkan amanah yang baru untuk menjadi seseorang yang mampu berperan untuk menjadikan masyarakat yang ideal, mandiri dan sejahtera.
Kami berharap dalam berkiprah di masyarakat, para alumni selalu menjunjung tinggi etika dan moral, memegang teguh nilai-nilai kejujuran,kebenaran dan keadilan,” ujar Suparno.