Untag Semarang baru-baru ini telah menggelar PEMIRA atau Pemilihan Raya yang bertujuan untuk memilih presiden mahasiswa pada periode 2024. Wakil rektor Untag bidang kemahasiswaan, Drs. Harsoyo, MSi mengatakan bahwa agenda pemira ini bertujuan sebagai ajang demokrasi bagi para mahasiswa Untag.
Hal itu disampaikan saat wakil rektor tersebut hadir memberikan sambutan dalam acara Debat Terbuka Calon Presiden Mahasiswa yang bertempat di Grha Kebangsaan, belum lama ini. Harsoyo mengatakan kepada para mahasiswa yang hadir bahwa menjadi aktivis kampus juga tidak boleh melalaikan kewajiban akademik. Ia juga berpesan agar antar organisasi kemahasiswaan di Untag Semarang dapat mewujudkan sinergi yang baik dengan berkolaborasi membangun kegiatan yang positif.
Terdapat dua pasangan yang diusung menjadi calon presiden mahasiswa pada periode 2024 ini. Pasangan nomor urut satu adalah Aji Nugroho dari FEB yang menggandeng Nor Widya Karim sebagai wakilnya dari FH. Sementara pasangan nomor urut dua adalah Fransiskus Polu dari FISIP sebagai calon presiden yang mengajak Sandra Marzuki (FH) menjadi wakilnya.
Dalam acara debat terbuka, kedua pasangan saling beradu gagasan mengenai program kerja yang akan mereka usung. Tiga panelis yang hadir yaitu Drs. Harsoyo, MSi, Muchlas Rastra S. M, SH, MH (dosen FH), serta Meitria Widyastuti (presiden mahasiswa 2022/2023) juga saling melontarkan pertanyaan kepada kedua pasangan tersebut.
Dua hari pasca debat terbuka digelar, panitia Pemira mengadakan pemungutan suara yang bertempat di lapangan plaza FISIP, pelataran FH, serta di kampus FBB. Nampak seluruh mahasiswa yang hadir di kampus memberikan suaranya untuk memilih mana presiden mahasiswa yang terbaik.
Tak berselang lama, panitia langsung menghitung perolehan suara yang telah terkumpul. Berdasarkan perhitungan, pasangan nomor urut 1 dinyatakan berhak menjadi presiden mahasiswa periode 2024 dengan 56% suara yang didapat dari total keseluruhan.