Kabar bahagia baru saja datang di lingkungan Untag Semarang berkat pengumuman resmi dari Kemendikbudristek mengenai tim-tim ormawa yang berhasil lolos pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK-Ormawa) 2024.
Dari ratusan ormawa di seluruh PTN/PTS di Indonesia, tercatat ada 3 tim yang berasal dari Untag Semarang. Ketiganya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik, Unit Kegiatan Mahasiswa Tax Center, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas ISIP.
Rektor Untag Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi mengucapkan syukur atas hibah dana PPK-Ormawa kepada tiga tim Untag. Prof. Suparno menyampaikan pesan bahwa saat terjun ke lapangan, para mahasiswa harus memberikan dampak yang positif bagi kemajuan desa. Selain itu, nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme juga harus diutamakan dalam setiap rencana dan tindakan, imbuhnya.
Ketiga tim ormawa Untag menggagas program yang cocok dengan fenomena dan potensi daerah pengabdian masing-masing. Meskipun terjadi penurunan jumlah tim dibanding tahun lalu, program-program yang diajukan tiga tim yang lolos diyakini lebih inovatif dan lebih berkelanjutan.
Potensi Budaya Seni Reog
BEM FISIP yang dikomando oleh Maliki Aji Prakoso, M.PA selaku dosen pendamping berhasil mengulik potensi di daerah desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Di daerah tersebut, tidak sedikit ditemukan seniman tari reog yang kerap tampil dalam acara-acara seni. Meskipun terkenal akan reognya, namun di desa Kalongan dirasa masih belum optimal dalam membina dan memberdayakan para seniman tersebut. BEM FISIP yang berjumlah 15 mahasiswa itu berencana meningkatkan potensi seni reog tersebut dengan programnya yang berjudul “Pelestarian Desa Budaya Melalui Sertifikasi Pekerja Seni Tari Reog di Desa Kalongan.”
Potensi Wirausaha Kripik
Sementara itu, UKM Tax Center dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis berhasil lolos berkat inovasinya yang mengangkat tema wirausaha. Tim yang dibimbing oleh Puji Setya Sunarka, MSi tersebut akan melaksanakan program di desa Blerong Kabupaten Demak. Di desa tersebut tersimpan potensi cemilan khas yaitu aneka kripik. Mereka ingin agar masyarakat disana memiliki keterampilan berwirausaha dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kewirausahaan "Kampung Keripik" untuk Meningkatkan Kemandirian Perekonomian di Desa Blerong” siap untuk diimplementasikan oleh Tax Center awal Juli nanti.
Potensi Jasa Konstruksi
Terdapat sekitar 150 kepala keluarga di daerah kelurahan Sadeng Gunungpati Kota Semarang yang berprofesi sebagai tukang bangunan. BEM Fakultas Teknik berencana akan memberdayakan para tukang bangunan tersebut dengan beberapa sosialisasi dan pelatihan. Tidak hanya itu, tim yang dikoordinir oleh Agustinus Sungsang N. Patria, MT itu akan memberikan metode khusus bagaimana merancang konstruksi di tanah yang kritis. Lima belas mahasiswa BEM Fakultas Teknik siap terjun ke lokasi dengan membawa judul “Desa Konstruksi: Pemberdayaan Tukang Bangunan Menuju Desa Penghasil Tukang Spesialis Konstruksi Bangunan Pada Tanah Kritis di Kelurahan Sadeng.”