Suasana emosional menyelimuti Untag Semarang saat 51 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari berbagai kampus luar Jawa menyelesaikan tugas studi mereka selama satu semester. Dalam acara perpisahan yang berlangsung di Grha Kebangsaan, belum lama ini, tangis haru dan penuh kenangan tersebut menggambarkan betapa dalamnya kesan yang mereka dapatkan selama di Untag Semarang.
Rektor Untag, Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya terhadap para mahasiswa PMM. “Kalian adalah tunas-tunas muda yang membawa semangat kebinekaan dan persatuan. Semoga pengalaman belajar di kampus merah putih ini dapat menjadi bekal berharga untuk masa depan kalian,” ujar Prof. Suparno.
Dosen koordinator PMM, Mochamad Hangga Novian, S.AB., M.Si., juga mengungkapkan pesan yang mendalam untuk mahasiswa PMM. “Melihat kalian tumbuh dan berkembang selama satu semester di sini, kami merasa sangat bangga. Semoga ilmu dan pengalaman yang didapat bisa bermanfaat di kampus asal kalian dan di masyarakat luas,” katanya.
51 mahasiswa tersebut telah menyelesaikan perjalanan mereka dengan mengenal budaya Jawa, mempelajari arti kebhinekaan, dan memahami lebih dalam makna Pancasila. Selama 17 minggu, program ini berjalan dengan Modul Nusantara sebagai agenda terbesar mahasiswa PMM. Program ini dimulai dengan pengenalan kampus, kunjungan ke berbagai tempat budaya dan sejarah seperti kampung batik, Lawang Sewu, Vihara Buddhagaya Watugong, Dusun Semilir Bawen, Kawasan Kota Lama Semarang, Taman Indonesia Kaya, Taman Srigunting, Masjid Agung Jawa Tengah, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Pasar tradisional “Klewer”, hingga kegiatan kontribusi sosial di Panti Asuhan Salib Putih Salatiga dan SD Negeri Branjang Ungaran.
Acara perpisahan ini semakin meriah dengan penampilan seni tari dari masing-masing kelompok mahasiswa yang mewakili Indonesia Timur, Tengah, dan Barat. Seni tari tersebut menggambarkan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Suasana haru semakin terasa ketika para mahasiswa saling berpelukan dan menangis karena harus berpisah dan kembali ke kampus asal mereka.
Para mahasiswa PMM mengungkapkan rasa terima kasih dan kesedihan mereka karena harus meninggalkan Untag Semarang. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan dan pengalaman berharga ini. Untag sudah menjadi rumah kedua bagi kami, dan kami akan selalu merindukan suasana di sini,” ujar Tessalonika, mahasiswa asal Institut Teknologi Kalimantan dengan mata berkaca-kaca.