Di tengah gempuran arus digitalisasi, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam menjaga rasa nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda. Fenomena penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, hingga konten yang merusak moral bangsa, menjadi bukti nyata bahwa kemajuan teknologi tidak selalu sejalan dengan semangat kebangsaan.
Inilah yang menjadi perhatian utama dalam acara Sarasehan “Merajut Rasa dan Sikap Nasionalisme di Era Digital” yang digelar di Grha Kebangsaan UNTAG Semarang, belum lama ini. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kampus dalam memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia.
Sarasehan ini menghadirkan para dosen muda dari berbagai fakultas di UNTAG Semarang serta narasumber dari AKKES 17 dan SMK 17 Semarang. Mereka adalah Tigo Mindiastiwi, ST, MSc (Fakultas Teknik), Puji Sunarka, SPd, SE, MSi (FEB), Febryan Alam, SH, MH (Fakultas Hukum), Alya Cahyani, SAB, MM (FISIP), Fatma Puji Lestari, STP, MT (FTP), Sri Isjworowati, MH (AKKES 17 Semarang), Novitasari Setyabudi, SFarm (Guru SMK 17 Semarang), dan Nor Widya Karim (Mahasiswa UNTAG). Para narasumber ini secara bergantian membahas bagaimana sikap nasionalisme dapat dan harus disinergikan dengan perkembangan digital yang pesat di era modern ini, masing-masing dari perspektif bidang keilmuan mereka.
Prof. Dr. Sarsintorini Putra, SH, MH selaku Ketua Pembina Yayasan UNTAG Semarang, dalam sambutannya menekankan bahwa perkembangan teknologi digital yang begitu cepat memerlukan integrasi yang kuat dengan nilai-nilai kebangsaan agar bangsa Indonesia tetap kokoh dalam menghadapi tantangan global. “Di sinilah pentingnya peran generasi muda untuk tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga menjaga dan menanamkan rasa cinta tanah air,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UNTAG Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi, menggarisbawahi bahwa kolaborasi antara teknologi dan nasionalisme harus dimulai dari dunia pendidikan. “Universitas memiliki peran strategis dalam mendidik generasi muda agar tidak hanya cerdas secara teknologi tetapi juga memiliki jiwa nasionalis yang kuat,” jelasnya saat menyampaikan sambutan.
Acara ini berlangsung meriah dengan antusiasme peserta yang tinggi, dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan para siswa dari sekolah terdekat. Diskusi yang terjadi selama sarasehan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana setiap bidang keilmuan dapat berkontribusi dalam menjaga nasionalisme di tengah arus globalisasi digital.
Sarasehan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk mengadakan kegiatan serupa yang menekankan pentingnya sinergi antara kemajuan teknologi dan penguatan rasa cinta tanah air. Melalui acara seperti ini, UNTAG Semarang terus berupaya membangun generasi muda yang tidak hanya cakap dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan nasionalisme yang tinggi.