Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang semakin menunjukkan daya tariknya sebagai kampus pilihan bagi mahasiswa internasional. Hal ini terbukti dengan bergabungnya tiga mahasiswa asal Myanmar, yaitu Maythinzar Win, Mya Myint Thu, dan Theingi Aung, yang kini tengah menempuh pendidikan program Sarjana (S1) di Fakultas Teknik, pada program studi Arsitektur.
Ketiganya menjelaskan bahwa mereka mengenal UNTAG Semarang melalui dosen dan kakak kelas mereka yang tergabung dalam komunitas peneliti heritage se-Asia. Ketertarikan mereka semakin kuat setelah mendengar tentang reputasi kampus ini dalam memadukan arsitektur dengan pelestarian warisan budaya.
“Kami mengetahui tentang UNTAG Semarang dari komunitas peneliti heritage Asia. Banyak dari mereka menyebut kampus ini memiliki program arsitektur yang unggul, terutama dalam aspek pelestarian budaya dan warisan sejarah,” ungkap Mya Myint Thu, mahasiswa kelahiran Yangon.
Maythinzar Win menambahkan bahwa keberadaan International Office UNTAG juga menjadi faktor penting. “Sejak awal pendaftaran hingga kami resmi menjadi mahasiswa, kami mendapatkan bimbingan penuh dari International Office UNTAG. Hal ini sangat membantu kami yang baru pertama kali belajar di luar negeri,” ujarnya.
Sebagai informasi, International Office UNTAG, yang dipimpin oleh Dr. Eko Nursanty berperan penting dalam mendukung mahasiswa asing, termasuk memberikan arahan terkait pendaftaran, pengurusan dokumen, hingga penyesuaian dengan sistem perkuliahan di UNTAG. Dukungan ini membuat pengalaman para mahasiswa asing lebih lancar dan menyenangkan.
Theingi Aung, yang juga berasal dari Yangon, menyampaikan ketertarikannya pada pendekatan arsitektur yang diterapkan di UNTAG. “Kami ingin mempelajari lebih dalam tentang teknik pelestarian arsitektur heritage di Indonesia, yang nantinya dapat kami terapkan di Myanmar,” ungkapnya.
Menanggapi kehadiran ketiga mahasiswa asing ini, Dekan Fakultas Teknik UNTAG, Dr. Retno Ambarwati Sigit Lestari, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi. “Kami sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan pendidikan para mahasiswa asing ini. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa program Arsitektur di UNTAG semakin dikenal di kancah internasional, terutama dalam hal pelestarian warisan budaya. Kami akan terus memberikan dukungan penuh agar mereka dapat belajar dengan nyaman dan optimal di sini,” ungkapnya.
Keberadaan mahasiswa asing asal Myanmar ini menambah warna internasional di lingkungan kampus UNTAG Semarang. Pihak universitas pun menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme mahasiswa asing yang bergabung.
“UNTAG terus berkomitmen menjadi kampus yang ramah bagi mahasiswa internasional. Kami akan terus mendukung proses pembelajaran mereka, baik dari segi akademik maupun pengembangan jejaring internasional,” ujar salah satu perwakilan fakultas.
Dengan dukungan International Office dan program akademik yang berkualitas, UNTAG Semarang berhasil menarik perhatian mahasiswa dari berbagai negara. Kehadiran mahasiswa internasional ini tidak hanya meningkatkan reputasi kampus di kancah internasional, tetapi juga memperkuat kolaborasi dalam pelestarian arsitektur heritage di kawasan Asia.