Empat mahasiswa Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang menorehkan prestasi membanggakan di tingkat regional, belum lama ini. Dalam ajang Building Design Competition yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) Wilayah Jawa Tengah, tim UNTAG berhasil meraih posisi runner-up.
Tim yang terdiri dari Aburizal Muhammad Arifin, M. Irvan Maulana, Laksmana Widya Firmansyah, dan Fransisca Hertiana Putri itu menampilkan desain rumah budaya dua lantai bernama LAJULAKA yang berati burung hantu dalam bahasa sansekerta. Desain tersebut mengusung konsep perpaduan modernitas dan tradisional, menjadikan rumah tidak hanya nyaman sebagai hunian, tetapi juga kaya akan nilai tradisional. Keunikan desain ini terlihat pada ornamen tradisional yang dipadukan dengan struktur modern, serta penggunaan material ramah lingkungan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa desain bangunan dapat menjadi media untuk melestarikan budaya sekaligus menjawab tantangan zaman modern. LAJULAKA dirancang sebagai simbol harmonisasi antara tradisi dan inovasi,” ujar Aburizal, salah satu anggota tim.
Kompetisi yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Purwokerto tersebut, memberikan tantangan kepada peserta untuk mendesain bangunan yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional, berkelanjutan, dan kontekstual terhadap kearifan lokal. Desain LAJULAKA dari Untag mendapatkan pujian dari dewan juri atas kemampuannya menyelaraskan elemen tradisional dengan gaya arsitektur modern.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNTAG Semarang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi nyata dalam pengembangan dunia teknik sipil.
“Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar mahasiswa Teknik Sipil UNTAG Semarang untuk terus berkarya di kancah nasional bahkan internasional. Kami sangat bangga atas pencapaian tim ini,” ungkap Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Retno Ambarwati Sigit L., MT
Desain LAJULAKA menjadi bukti bahwa warisan budaya Indonesia dapat tetap hidup melalui inovasi di bidang arsitektur. Prestasi ini juga menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa UNTAG Semarang, memiliki peran penting dalam menjaga dan mempromosikan nilai-nilai budaya melalui karya nyata.