Sesuai dengan wawasan kebangsaan yang menjadi ciri khasnya, Untag Semarang sejak berdiri hingga sekarang secara khusus menetapkan pendidikan NASIONALISME sebagai Mata Kuliah Wajib Umum ( MKWU ), sehingga semua mahasiswa dari berbagai jurusan atau program studi wajib mengikuti mata kuliah tersebut.
Namun nampaknya kini sudah ada kemajuan, bahwa Pendidikan NASIONALISME yang oleh Untag Semarang sudah dimuat lebih dulu dalam kurikulumnya, sekarang telah menjadi rujukan dan menjadi ikon Untag se Indonesia, hal itu didasari adanya kesepakatan pada rapat Badan Kerja Sama Untag se Indonesia yang diselenggarakan di Untag Surabaya.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Untag bidang akademik Dr. Sigit Irianto, SH, MHum pada acara workshop MKWU yang digelar di kampus merah putih Untag, bendan dhuwur Semarang. baru baru ini.
Workshop tersebut telah dihadiri oleh para pejabat rektorat, dekanat dan semua dosen pengampu MKWU.
Dr. Sigit mengatakan bahwa selain pendidikan nasionalisme yang dimuat dalam kurikulumnya, di Untag juga ada beberapa mata kuliah wajib lainnya yang termasuk dalam MKWU, yaitu pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama, dan Bahasa Indonesia. Hal itu sesuai yang diamanatkan oleh Undang Undang Pendidikan Tinggi No 12 Tahun 2012 pasal 35 ayat 3 yang mewajibkan mata kuliah tersebut dimuat dalam kurikulum perguruan tinggi.
untuk keseragaman materi, sebetulnya pihak Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyusun bahan ajar MKWU tersebut.
Namun mengingat MKWU ini diampu oleh banyak dosen, maka ada kemungkinan para dosen tersebut dapat menyampaikan materi dengan interprestasi yang berbeda beda, maka pada acara workshop ini selain mengaktifkan masing masing koordinator MKWU, juga bertujuan untuk untuk menyatukan pandangan kepada para dosen pengampu MKWU , sehingga dapat disusun bahan ajar yang sama disemua jurusan atau program studi dan menjadi pegangan yang sama dalam Rencana Pembelajaran Semester ( RPS ).
Dengan disusunnya RPS ini diharapkan dapat menghasilkan bahan ajar atau dokumen yang kwalifait dan rapi, yang sewaktu waktu dapat diperuntukan dalam satu penilaian akreditasi, disisi lain juga untuk lebih memperkaya materi pendidikan karakter mahasiswa, dalam rangka menghadapi era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asian ( MEA ) yang mampu mengantar mahasiswa bersikap adaptif, kompetitif dan menjadi lulusan yang cinta tanah air, siap membela negara, serta mampu meningkatkan jati diri bangsa.