Sejalan dengan reformasi kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, maka Perguruan Tinggi dituntut untuk peka dan cepat tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, yang mampu memberikan terobosan dan inovasi, serta mampu menghasilkan lulusan yang handal dan siap untuk bersaing dalam dunia kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka perlu dipersiapkan perangkatnya, diantaranya membentuk sebuah tim dalam rangka untuk mempersiapkan dan mengawal serta membangun Program Studi baru di lingkungan Untag Semarang.
Ujar Rektor Untag Prof. Dr. Suparno,.MSi saat melantik anggota tim berdasarkan Surat Keputusan Rektor Untag Nomor: 2.024/SK/D.10.03/III/2021 tentang , Pengembangan Program Studi baru Untag Semarang, yang digelar di gedung Rektorat Untag, baru baru ini.
Adapun anggota tim yang dilantik terdiri dari Amsar, SH. MM selaku koordinator Universitas, sedangkan sebagai koordinator dari masing masing fakultas yaitu Dr. Bambang Joyo Supeno, SH. MHum dari Fakultas Hukum, Dr. Dra. Rini Werdiningsih, MS. dari FISIP, Dra. Endang Swastuti, MM dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Dr. Ars. Eko Nursanty, ST. MT. dari Fakultas Teknik, dan Ir. Ni Komang Ayu A, MSi dari Fakultas Teknologi Pertanian, serta Sony Junaidi, SPd, MPd dari Fakultas Bahasa dan Budaya.
Sedangkan tugas dan kewajiban mereka adalah membuat usulan rencana pengembangan prodi sebagai bahan masukan kepada rektor. Menyusun rencana dan program kerja prodi sebagai pedoman kerja. Serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan prodi baru untuk meningkatkan mutu prodi.
Prof. Suparno berharap dengan dibentuknya tim pengembangan prodi baru ini bisa memperlancar pembukaan prodi baru di lingkungan Untag, baik yang sedang diusulkan maupun yang baru disusun atau direncanakan sesuai dengan regulasi yang diamanatkan pada Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020 yang mengatur tentang pendirian, perubahan, pembubaran perguruan tinggi negeri, dan pendirian, perubahan, pencabutan izin perguruan tinggi swasta.