Banjir rob karena peningkatan air laut sering terjadi di wilayah yang tidak jauh dari pesisir pantai, salah satunya seperti yang terjadi di kota Semarang, khususnya di wilayah Kelurahan Tanjung Mas.
Melihat kondisi tersebut, maka telah menjadi perhatian tim Pengabdian Kepada Masyarat Untag Semarang untuk melakukan pendampingan dengan menerapkan berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimiliki, dalam rangka untuk memberikan usulan alternatif dalam mengendalikan lingkungan di Kelurahan Tanjung Emas Semarang.
Adapun tim pengabdian dari Untag tersebut terdiri dari Prof. Dr. Edy Lisdiyono, SH. MHum, selaku ketua tim, dan para anggotanya, yaitu Dr. Setyowati, SH. MHum, Dr. Charis Christanti, MSi, Ir. Bambang Widodo, MT, dan Drs. Rahmad Purwanto, MSi.
Melalui pendampingan ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi warga Kelurahan Tanjung Emas.
Menurut Prof. Edy Lisdiyono bahwa ide penyelesaian permasalahan diatas muncul, ketika tim pengabdian telah bertemu dengan salah satu warga RW 15 Tanjung Emas, yaitu Rokhiman, yang dalam penuturannya telah menyampaikan bahwa rob ini sudah terjadi sejak tahun 1996 yang lalu, dan fenomena seperti ini juga terjadi pada RW yang lain, namun yang paling parah rob ini terjadi di wilayah RW 14 dan RW 15 dimana dia tinggal, dan menurutnya air rob ini baru surut mulai sekitar jam 03.00 wib.
Dari ide itu kemudian munculah sebuah konsep penyelesaian permasalahan, yang rencananya akan dilakukan pertemuan dengan Ketua RW 15 dan pejabat kelurahan serta perangkatnya untuk mendapatkan informasi dan data, yang selanjutnya akan dilakukan survey dilapangan.
Dari hasil survey tersebut akan diolah tim pengabdian masyarakat untuk dicari solusinya dengan menggunakan literatur maupun keahlian para tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.
Hasil pengabdian yang berupa laporan ini selanjutnya akan disampaikan kepada RW 15 Kelurahan Tanjung Emas untuk dilakukan pertemuan bersama pihak kelurahan untuk mendapatkan hasil pengabdian yang sesuai dengan kondisi lingkungan kelurahan Tanjung Emas Semarang.
Menurut Prof. Edy hal semacam ini perlu diatasi dengan segera, agar persoalan rob yang sudah berlangsung lama ini bisa teratasi, karena semakin lama genangan rob itu akan semakin tinggi dan meluas ke wilayah lain. Oleh karena itu perlu solusi yang berkelanjutan, agar rob tersebut dapat diatasi atau dicegah dalam jangka panjang, karena dampak yang diakibatkan oleh rob ini bisa mengubah berbagai aspek kehidupan, seperti contohnya mengubah fisik lingkungan, penurunan kualitas lingkungan, bahkan kerugian ekonomi.
Disamping itu, rob ini juga bisa menyebabkan terganggunya lalu lintas diberbagai titik yang tergenang air, sehingga mengakibatkan rusaknya jalan.
Sedangkan dari segi kesehatan, rob ini juga sangat mempengaruhi penurunan kesehatan bagi masyarakat setempat. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan adanya penumpukan sampah dipermukiman tersebut akibat terjangan rob, sehingga juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan anak anak, yang mengakibatkan sianak menderita stunting. Disamping itu juga akan dapat memicu meningkatnya hypertensi warga akibat pengaruh psycologi warga yang selalu dilanda kecemasan karena rob terus mengancam dalam kesehariannya.