Korban erupsi Gunung Semeru masih butuh perhatian.
Mereka masih bertahan di titik-titik pengungsian lebih dari satu bulan.
Melihat kondisi itu, mahasiswa Untag Semarang mengirimkan sejumlah bantuan ke Lumajang.
Tak hanya bantuan, sejumlah mahasiswa dan dosen juga diberangkatkan untuk menjadi relawan.
Pemberangkatan bantuan dan tim dilepas oleh Rektor Suparno di halaman rektorat UNTAG Semarang.
Daerah yang menjadi tujuan adalah Dusun Curah Kobokan, Desa Supitarang, kecamatan candipuro, Kabupaten Lumajang.
"Iya, untuk kegiatan baksos dan pengabdian dengan sasaran langsung pemberian ke warga sekitar, kita memberikan bantuan berupa, paket sembako, handsanitazer dan sejumlah dana," terang Rektor UNTAG Semarang, Suparno seperti keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (20/1/2022).
Ia merinci, bantuan yang diberikan berupa paket sembako sebanyak 100 paket dan uang tunai sebesar Rp37 juta.
Bantuan disalurkan ke posko dan ada juga yang langsung ke sasaran.
"Personil yang kami berangkatkan berjumlah 10 orang terdiri dari 3 staf universitas 1 alumni Menwa 907 serta 6 mahasiswa," imbuhnya.
Ia mengatakan, para personil yang ditugaskan di sana tidak hanya melakukan pembagian dan pendistribusian sembako.
Akan tetapi ikut membantu warga membuat jembatan dari kayu sebagai akses menuju desa terdampak.
"Semoga apa yang bisa kita berikan dapat sedikit membantu meringankan beban saudara saudara kita yang di Lumajang,dan dukungan moril untuk menguatkan hati mereka itu yang paling penting," papar Rektor
Sementara itu, Wakil Rektor 3 Harsoyo, kegiatan tersebut bersifat sosial,sumber dana yang digunakan untuk bakti sosial ini berasal dari penggalangan dana oleh mahasiswa dan para donatur.
"Terimakasih para mahasiswa UNTAG Semarang yang sudah tergerak hatinya untuk ikut peduli sesama dengan saudara kita yang di lumajang,pandai itu biasa tetapi mahasiswa yang peduli sesama itu luar biasa," terangnya.
Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi erupsi Semeru telah mencapai 10.395 jiwa.
Pengungsi tersebar di 410 titik pengungsian di tiga kecamatan di Kabupaten Lumajang yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa, dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.
Kemudian di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa.
Saat ini, para korban sedang menanti relokasi rumah setelah tempat tinggal mereka hancur diterjang guguran awan panas Gunung Semeru.
Pemerintah sendiri sedang membangun 1.951 unit hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) di atas lahan seluas 81 hektar di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. (Iwn)