Dalam rangka mengembangkan bakat, minat, dan potensi yang dimiliki mahasiswa supaya mempunyai kemampuan kreativitas, kepekaan, berpikir kritis, keberanian, leadership, serta rasa kebangsaan, Untag Semarang telah menggelar sosialisasi tentang Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK-Ormawa) di gedung Grha Kebangsaan Untag Semarang, belum lama ini.
Hadir sebagai narasumber adalah Prof. Dr. Parmin, SPd, MPd yang merupakan pakar reviewer PPK-Ormawa dari Kemendikbud, yang dimoderatori oleh Dra. Endang Swastuti, MM, serta perwakilan dari masing-masing ormawa di Untag seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan lain-lain.
Program PPK Ormawa ini merupakan program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini merupakan program unggulan dari Kemendikbud yang ditujukan khusus kepada mahasiswa untuk menghadapi era globalisasi dan digitalisasi.
Rektor Untag, Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi saat membuka acara sosialisasi telah memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh ormawa Untag yang hadir. Dalam pesannya, agar para mahasiswa dapat mengikuti sosialisasi ini dengan bersungguh sungguh, agar proposal yang dibuat dapat tembus di Kemendikbud sebagai program unggulannya saat ini. tandasnya.
Drs. Harsoyo, MSi selaku wakil rektor bidang kemahasiswa turut memberikan arahan kepada para mahasiswa yang hadir. Menurutnya, PPK-Ormawa merupakan program pelatihan yang dapat menumbuhkan softskill mahasiswa. Lebih lanjut disampaikan bahwa di tahun 2023 ini, kuota yang diberikan bisa sampai 2 kali lipat dibanding tahun lalu, katanya. Untuk itu Harsoyo berharap agar setiap ormawa di Untag dapat mengusulkan setidaknya satu proposal untuk diajukan ke Kemendikbud.
Dalam sosialisasinya, Prof. Parmin selaku narasumber membeberkan bahwa dana yang dikeluarkan untuk PPK-Ormawa di tahun 2023 bisa sampai Rp40.000.000,- untuk setiap proposalnya. Dalam hal ini mahasiswa dapat memilih satu diantara 16 topik yang telah disediakan oleh Kemendikbud.
Topik-topik tersebut diantaranya : Desa Wirausaha, Smart Farming, Sekolah Perempuan, Rumah Sampah Digital, Desa Seni dan Budaya, Desa Wisata, Sanggar Tani Muda, dan masih banyak lagi, ujarnya.
Tidak hanya itu, Prof. Parmin juga memberikan tips bagaimana peran ormawa agar dapat lolos pendanaan proposal PPK-Ormawa. Menurutnya, para mahasiswa harus menyiapkan tim-tim yang handal dan membuka peluang untuk berkolaborasi dengan tim lain agar lebih kuat. Kemudian, ormawa juga harus mengidentifikasi kebutuhan calon masyarakat sasaran dengan terjun langsung ke lokasi, tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Parmin menghimbau kepada mahasiswa yang hadir untuk memperhatikan dengan teliti sistematika penulisan proposal PPK-Ormawa, karena ada beberapa ketentuan yang tidak boleh keliru dan dirubah apabila para mahasiswa ingin menembus pendanaan proposal.
Diakhir sosialisasi, Prof. Parmin berharap agar ormawa di Untag semakin banyak karya khususnya untuk pengabdian dan pemberdayaan desa.