Fungsi dari memperingati ulang tahun bukanlah pada pertemuannya tetapi pada kesediaannya untuk mengevaluasi diri, apakah yang dilakukan sampai saat ini sudah sesuai dengan spirit para pendiri yayasan, ungkap mantan rektor Untag Semarang periode 2008-2016 Drs. St. Sukirno, MS saat menyampaikan renungan pada acara peringatan HUT Ke 59 Yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945 (YPP 17) Semarang, yang diselenggarakan di kampus Fakultas Hukum Untag Jl. Pemuda 70 Semarang, belum lama ini.
Dalam renungannya, Sukirno yang juga sebagai anggota Pembina YPP 17 berharap agar dalam melakukan kegiatan di lingkungan yayasan hendaknya tidak meninggalkan jasa para pahlawan (Jas Merah), termasuk para pejuang dan veteran pendiri YPP 17, yang telah berjasa mendirikan lembaga pendidikan yang berazaskan kebangsaan nasionalis, sebagai faham yang mempunyai kecintaan tertinggi kepada kepentingan negara bukan pada kepentingan promodial.
Jadi kalau hal itu diterjemahkan dalam lingkup lembaga dibawah naungan YPP 17, maka kecintaan jangan hanya ditujukan pada lembaga dimana saudara berada seperti di Untag, AAK, Anafarma, dan SMK 17 saja, tetapi kecintaan itu juga ditujukan kepada YPP 17, mengingat lembaga ini ada karena jasa mereka. Jadi jangan lupa dengan Jas Merah.
Maka, dalam renungan yang disampaikan, Sukirno mengajak kepada seluruh warga YPP 17 untuk selalu bersatu, saling toleransi, tanpa ada yang merasa paling besar atau kuat diantara mereka. jelasnya.
Pada peringatan HUT Ke 59 YPP 17 Semarang tersebut, telah ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ketua Pembina YPP 17 Prof. Dr. Sarsintorini Putra, SH. MH, yang dihadiri oleh Ketua Pengurus YPP 17 Dr. Ir. Djatmiko Waloejono, MT, dan Wakilnya Dr. Drs. Suparjo, MP. beserta anggota dan keluarga YPP 17 yang lain, dan para pimpinan serta pejabat struktural lembaga dibawah naungannya.
Prof. Rini dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan HUT YPP 17 ini telah dilakukan setiap tahun. Menurutnya dalam rangkaian peringatan ini sebelumnya telah dilakukan ziarah dimakam pahlawan/para pendiri, sebagai wujud penghormatan, serta kesungguhan untuk melanjutkan cita cita mereka.
Disamping itu, untuk melakukan evaluasi, maka sebelumnya juga dilakukan pembinaan bagi para dosen, tenaga pendidikan dan guru di seluruh lembaga yang berada dibawah naungan yayasan yang dipimpinnya, agar mereka bekerja dibawah satu komando berdasarkan visi misi yang diemban oleh YPP 17 Semarang.
Pada prinsipnya Prof. Rini sangat mengapresiasi peningkatan yang dilakukan oleh lembagannya, seperti Untag misalnya, yang dalam perkembangannya telah memiliki Program Studi Hukum Program Doktor, maupun Program Studi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan prodi pertama kali dan satu satunya yang ada di Indonesia.
Pada peringatan itu, para pimpinan Untag, AAK, Anafarma, dan SMK 17 Semarang telah diberikan kesempatan untuk melaporkan perkembangan lembaganya masing masing.
Rektor Untag Prof. Dr. Drs. St. Sukirno, MSi dalam laporannya menyampaikan perkembangannya, bahwa belum lama ini Untag Semarang masuk dalam klaster utama peringkat perguruan tinggi dari 143 PTS se Indonesia.
Disamping itu salah satu tim voli Untag yaitu Fahri telah dinobatkan sebagai juara 1 Proliga Bola Voli 2023 dengan mendapatkan hadiah sebesar 35 juta rupiah.
Menurutnya dengan bertambahnya usia, kita harus tetap bersemangat dan terus berbenah diri