Fakultas Bahasa dan Budaya Untag Semarang belum lama ini merayakan Dies Natalisnya yang ke XVI dengan menggelar berbagai macam agenda seperti gerak sehat, bakti sosial, pentas seni, dan kuliah umum yang bertempat di Kampus Untag, Semarang Tengah.
Dalam Dies Natalis kali ini, FBB Untag menyuguhkan seni tari lokal dan mancanegara sebagai bentuk “Harmonisasi Budaya” yang menjadi tema utama. Tari lokal dibawakan oleh para mahasiswa program studi S1 – Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME. Ada tiga seni tari yang dibawakan oleh para mahasiswa prodi satu-satunya di Indonesia itu antara lain tari Sekar Pudyastuti dan tari Klana Topeng Alus Gunungsari dari Yogyakarta, serta tari Tor-Tor yang berasal dari Sumatra.
Seni tari diyakini menjadi salah satu alat komunikasi terbaik yang dapat menyampaikan cerita budaya setempat kepada masyarakat luas. Hal itu disampaikan oleh Dekan FBB, Drs. Yosep Bambang Margono, PhD saat memberikan sambutan pada agenda kuliah umum. Dekan FBB juga berpesan kepada para mahasiswa bahwa budaya dan teknologi adalah dua hal yang harus disinkronisasikan. Budaya dapat dilestarikan salah satunya dengan melalui media teknologi seperti media sosial, jelasnya.
Di lain sisi, tari mancanegara dipersembahkan oleh mahasiswa prodi D3 – Bahasa Jepang yang membawakan tari kontemporer tentang cerita revolusi perang bernama tari “Senbonzakura” yang berasal dari negara Jepang lengkap dengan memakai outfit budaya khas negeri sakura tersebut.
Agenda kuliah umum FBB Untag pada periode kali ini mengundang sastrawan dari Universitas Negeri Surabaya Dr. Tengsoe Tjahjono, M.Pd yang menyampaikan “Harmonisasi Budaya sebagai Penguatan Jati Diri Nasional”. Dalam kesempatannya, Tengsoe menyatakan harmonisasi budaya adalah kunci keberhasilan Indonesia dalam memperkuat jati diri nasionalnya. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keragaman, toleransi, dan persatuan, Indonesia dapat mempertahankan identitas budayanya yang unik, tandasnya.
Tidak hanya seni tari yang menjadi sorotan mata para undangan yang hadir, seni musik juga menjadi salah satu hiburan yang dibawakan oleh mahasiswa prodi S1 – Bahasa Inggris yang membawakan lagu-lagu lokal hingga mancanegara.
Seminggu sebelum kuliah umum dilaksanakan, FBB Untag Semarang telah mengadakan agenda gerak sehat yang dipadukan dengan peduli lingkungan serta bagi-bagi doorprize kepada mahasiswa dan dosen. Selain itu, juga telah dilakukan bakti sosial ke berbagai panti asuhan yang ada di sekitar kampus. Serangkaian agenda tersebut merupakan wujud rasa syukur oleh jajaran dekanat FBB Untag yang telah 16 tahun eksis menjadi lembaga pendidikan yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai budaya serta menjunjung tinggi nasionalisme.